Nama ilmiah dari daun sang adalah Johannesteijsmannia altifrons. Tanaman dari suku palem-paleman ini punya keunikan tersendiri yang tidak akan dijumpai dibanding jenis palem lainnya.
Keunikan pohon daun Sang bisa dilihat dari ukuran daunnya yang sangat besar dengan panjang mencapai 2-3 meter dan lebar 1 meter. Yang unik lagi dari pohon dengan nama latin Johannesteijsmannia altifrons dan merupakan anggota palem (arecaceae) ini adalah daunnya yang tampak langsung menyembul dari dalam tanah. Ini karena batang Daun Sang pendek dan biasanya tersembunyi di tanah.
Daun Sang termasuk tumbuhan yang tidak tahan kena sinar matahari langsung, lebih sering hidup dibawah naungan pepohonan besar. Hidup berkelompok membentuk rumpun namun penyebarannya sangat terbatas. Karena keunikannya ini Daun Sang Mulai banyak diburu untuk dijadikan tanaman hias. Tanaman ini masuk dalam red list dari IUCN.
Habitat asli dari Daun Sang adalah daerah Besitang di Perbatasan Sumatera Utara dan Aceh. Di Daerah Aras Napal sana penduduk lokal biasa memanfaatkan daun Sang untuk bikin rumah, baik untuk dinding maupun atapnya, yang mampu bertahan hingga lima tahun. Daun Sang adalah ciri khas tumbuhan di TNGL wilayah Aras Napal dan sekitanrnya. Tanaman daun Sang merupakan tanaman endemik, artinya hanya hidup disatu tempat dan tidak hidup di tempat lain. Daun Sang berbentuk palm berdaun raksana yang memiliki nama latin Johannestijsmania altifrons. Tumbuhan ini sangat berlimpah jumlahnya di dalam hutan TNGL Aras Napal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar